SEMARANG – Setelah tak terselenggara tahun lalu, Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Tengah dipastikan akan dihelat tahun ini. Menggunakan metode hybrid, ajang olahraga tingkat pelajar itu akan dihelat secara virtual dan secara langsung.
Pembukaan Popda Jateng 2020 dilakukan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Hotel Patrajasa Semarang, Rabu (7/4). Peluncuran dihadiri oleh perwakilan atlet, wasit, juri dan sejumlah pejabat penting lainnya.
“Sengaja Popda 2021 kami helat secara hybrid, agar semangat olahraga pelajar berjalan dengan baik. Memang dulu waktu mau bikin ada keraguan, tapi kalau tidak dilaksanakan maka tahun ini kembali tidak ada Popda, padahal mereka sudah berlatih dan menyiapkan diri,” kata Ganjar usai pembukaan Popda 2021.
Gelaran event olahraga secara hybrid bukanlah hal baru di Jawa Tengah. Sebelumnya lanjut Ganjar, model hybrid pernah diterapkan saat gelaran Borobudur Marathon 2020, dimana ada pelari elit marathon di Borobudur, dan lainnya mengikuti secara virtual.
“Sama juga dengan Tour de Borobudur yang kami gelar dengan inovasi baru. Dari sekian banyak peserta, kita preteli menjadi tim-tim kecil dan dilaksanakan sebanyak 22 kali. Cara-cara seperti ini makin biasa, sehingga Popda tahun ini harapan saya bisa dilaksanakan dengan baik,” imbuhnya.
Meski dibuat secara hybrid, namun Ganjar menegaskan bahwa penilaian akan tetap objektif. Juri lanjut dia sudah siap dan metode serta metodologi juga sudah disiapkan.
“Maka kita percayakan penuh pada jurinya, karena ada yang memang bisa dinilai dalam kompetisi itu secara personal, ada yang tim, ada lawannya dan ada yang tidak. Juri dari sisi penjurian mereka sudah siap semuanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng Rachmadi menerangkan, Popda 2021 akan dihelat dalam beberapa waktu. Untuk cabor yang dilombakan virtual, akan dimulai pada 7-10 April 2021.
“Ada 8 cabor yang akan digelar virtual, yakni Senam, Taekwondo Poomse, Karate Kata, Judo Kata, Pencak Silat Seni, Tarung Drajat Seni Gerak, Wushu Taolu dan Kempo. Sementara 10 cabor lain akan digelar secara langsung pada September atau Oktober, sambil mencermati kondisi pandemi setempat,” katanya.
Pembukaan event Popda 2021 secara hybrid ini lanjut Sinoeng menjadi yang pertama di Indonesia. Sebab dari Sabang sampai Merauke, belum ada daerah yang menggelar Popda dalam masa pandemi sampai saat ini.
“Ini salah satu inovasi dan kepeloporan, karena belum ada daerah yang melaksanakan selain Jateng. Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, event ini bisa berjalan dengan lancar,” tutupnya.