Kegiatan Musala Bergerak, Bupati Jepara “Nyuwun tulung Pak RT dan Pak RW, mendata warga yang mudik.

 

JEPARA – Kegiatan “Musala Bergerak” edisi terakhir di bulan ramadan ini menyambangi Musala An Nur Desa Kalipucang Kulon Kecamatan Welahan, Selasa (4/5/2021). Bupati Jepara Dian Kristiandi hadir langsung menyambangi jamaah Musala An Nur ini didampingi oleh sejumlah pimpinan perangkat daerah. Beberapa diantaranya Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, Plt Asisten II Wasiyanto, Kepala Bappeda Subiyanto, Kepala Dinsospermasdes Edy Marwoto, Kepala Diskominfo Arif Darmawan dan pimpinan OPD lainnya.

Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jepara ini juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga. Beberapa diantaranya beras sebanyak 2 kwintal,  berbagai bahan kebutuhan pokok lainnya, masker, kursi roda, peralatan shalat hingga bantuan pohon buah untuk ditanam warga.

Kepada jamaah Musala An Nur, Dian Kristiandi meminta agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, hingga kini pandemi Covid-19 belum selesai. “Saya menyadari tentu sudah banyak yang bosan dengan keadaan ini. Akan tetapi, jika kita tidak tertib mematuhi protokol kesehatan, maka kebosanan kita akan semakin lama, karena pandemi tentu tidak akan segera berakhir,” ujar Bupati Andi.

Terkait dengan adanya warga yang nekad mudik, politisi PDI Perjuangan ini meminta agar aparat pemerintah paling bawah melakukan pendataan. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi warga yang baru datang tersebut. “Nyuwun tulung Pak RT dan Pak RW, mendata warga yang mudik. Pastikan semuanya kondisinya sehat. Jika memang diperlukan rapid antigen atau yang lain segera disampaikan agar segera dipenuhi,” jelasnya.

Lebih lanjut Andi menyampaikan jika pihaknya sudah melakukan ujicoba pembelajaran tatap muka bagi para pelajar. Di Kecamatan Welahan, jika memang sudah ada sekolah yang siap, bisa mengajukan ke dinas terkait. Tentu harus melihat kondisi dan memenuhi syarat yang sudah ditentukan.

“Kita memang sudah melakukan ujicoba pembelajaran tatap muka, alhamdulilah tidak ada kluster penyebaran. Jika memang terjadi kluster, tentu akan kita hentikan kembali. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik agar para siswa bisa kembali bersekolah tatap muka,” tandasnya.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *