Tritis.id JEPARA – Nelayan di Kabupaten Jepara bersepakat mengatur zonasi wilayah tangkap dan penggunaan alat tangkap. Kesepakatan ini dilakukan usai pertemuan antara perwakilan nelayan Jepara di Ruang Command Center Setda Jepara yang dipimpin oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, Kamis, 3 Agustus 2023.
Hadir dalam pertemuan ini, perwakilan nelayan wilayah selatan, tengah dan utara, Fornel, HNSI, PKNJU, Polairud, TNI AL, UPP Jepara, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jateng, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan dan perwakilan instansi terkait.
Ada lima poin yang disepakati oleh para pihak ini. Diantaranya pertama, nelayan Jepara sepakat bahwa wilayah perairan Jepara utara harus bebas dari penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, mulai Ujung Piring ke arah timur utara.
Kedua, penggunaan alat tangkap aktif di wilayah perairan Jepara utara dilakukan di atas 8 mil (Alas Karang Tuwo). Ketiga, Alat tangkap garuk tidak boleh digunakan di wilayah perairan Jepara selatan di bawah 2 mil.
Keempat, Nelayan Jepara yang bersandar di pelabuhan Penumpang (Pantai Kartini), agar menjaga kebersihan dan ketertiban. Serta tidak melakukan aktivitas yang mengganggu pelabuhan seperti perbaikan jaring dan lainnya. Dan, kelima yaitu sanksi atas pelanggaran kesepakatan ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan jika kesepakatan yang dibuat ini harapannya meminimalkan konflik antar nelayan yang sering terjadi lantaran penggunaan alat tangkap dan wilayah tangkapan. “Saya berharap kesepakatan ini bisa dipedomani bersama-sama. Apa yang sudah menjadi kesepakatan harus dilaksanakan,” kata Edy.
Meskipun demikian, Edy Supriyanta tetap menyerukan kepada para nelayan untuk menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, katanya, akan berdampak pada kelestarian ikan di perairan Jepara.
“Jika di wilayah utara nelayan bisa menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, nelayan di wilayah lain harusnya juga bisa. Ini demi keberlangsungan ekosistem laut kita,” tandasnya.