JEPARA – Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Jepara terus mengalami penurunan. Jika beberapa pekan lalu mencapai diatas 90 persen, maka per Jumat (16/7/2021) ini, angkanya sekitar 42,74 persen. Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat pembukaan Istigasah dan Sholawat secara virtual, Jumat (16/7/2021) di Peringgitan Pendapa RA. Kartini.
Dari jumlah tempat tidur (TT) Covid-19 yang ada di 6 rumah sakit di kota ukir sejumlah 241, kini terisi 103 tempat tidur. Rinciannya, TT ICU dari 18 TT terisi 14 atau sekitar 77 persen. Sedangkan TT isolasi, dari kapasitas 223 TT kini terisi 89 atau sekitar 39 persen.
“Hari ini cukup menggembirakan karena tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 berangsur turun. Ini artinya kita semua mampu menangani secara bersama-sama. Utamanya para tenaga kesehatan yang telah mengupayakan secara maksimal menangangi saudara-saudara kita yang sedang sakit,” kata Dian Kristiandi.
Hanya saja, kata Andi, yang masih menjadi pekerjaan rumah yakni menurunkan mobilitas warga selama PPKM Darurat ini. Jika minggu lalu, mobilitas masyarakat Jepara turun sekitar 7 persen, maka kini justru hanya sekitar 4 persen saja penurunannya.
“Target kita selama PPKM Darurat mobilitas masyarakat bisa terkurangi lebih dari 20 persen. Akan tetapi, ternyata saat ini Jepara masih zona hitam untuk PPKM Darurat lantaran mobilitas masyarakat masih cukup tinggi. Ini yang harus dipahami bersama,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut Dian Kristiandi mengungkapkan jika kegiatan istigasah dan salawat ini menjadi salah satu ikhtiar batin untuk memohon agar pandemi ini segera berakhir. Saat ini, kasus aktif Cvid-19 di Jepara berangsur menurun dibandingkan pekan-pekan lalu. “Ini semua berkat kerja keras kita semua dalam mengedukasi masyarakat,” tandasnya.