JEPARA- Polemik Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat ternyata sampai di Jepara. Bahkan, salah satu pihak yang mendukung KLB pernah menghubungi Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Jepara.
Hal itu diakui oleh Latifun, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jepara. Dia bahkan mengaku sempat dua kali dihubungi salah satu pendukung KLB asal Kabupaten Blora.
Diketahui, KLB Partai Demokrat dilaksanakan hari ini, Jumat, 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatra Utara. KLB ini untuk melengserkan AHY. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, digadang-gadang sebagai pengganti AHY.
”Pernah dua kali dihubungi (kubu KLB, red) di akhir Februari dan awal bulan ini. Tapi kami tolak,” ungkap Latifun, Jumat (5/3/2021/.
Latifun menyatakan, pihak-pihak yang dihubungi oleh kubu KLB adalah mantan-mantan kader partai yang gagal menjadi legislator. Menurutnya, bisa jadi mereka yang gagal itu merasa sakit hati.
Sebagai pimpinan Partai Demokrat di Jepara, Latifun menegaskan bahwa KLB tersebut ilegal. Pasalnya, yang mengikuti KLB itu hanya minoritas pemegang suara sah.
”DPC (Partai Demokrat, red) Jepara solid, loyal mendukung Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono yang sudah dipilih secara aklamasi di kongres 2020. Kami jelas menolak KLB ini, kami anggap KLB ini ilegal,” tegas Latifun.
Penolakan tersebut bahkan sudah dinyatakan secara resmi melalui surat tertulis oleh DPC Partai Demokrat Jepara. Lima poin pernyataan sudah dinyatakan. Salah satunya yaitu menolak KLB dan setia kepada kepemimpinan Ketum AHY.