Tritis.id JEPARA – Nilai ekspor produk furniture kayu Jepara mencatatkan nilai yang terus meningkat. Tahun 2023, tahun 2023 nilainya mencapai 302,7 juta USD. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menerima kunjungan Utusan Lembaga Perindustrian Kayu Malaysia atau Malaysian Timber Industry Board (MITB) serta para usahawan perabot dan ukiran kayu Malaysia di Pendapa RA. Kartini Jepara, Rabu (8/5/2024).
“Total nilai ekspor Jepara adalah 659,2 juta dolar Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 302,7 juta dolar AS di antaranya, disumbang oleh produk furniture dari kayu. Selain itu, masih ada produk handycraft dari kayu sebesar 5,8 juta USD dan kayu olahan sebesar 10,6 juta USD,” katanya.
Edy menjelaskan, nilai ekspor furniture dari kayu yang tahun lalu tercatat sebesar 302,7 juta dolar AS dan diterima 96 negara, mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2021, nilainya baru 165,7 juta dolar AS dan tahun 2022, sebesar 235,6 juta dolar AS. Dalam dua tahun itu, produk ini kami ekspor ke 91 negara,” jelasnya.
Dengan kontribusi industri ukir dan furniture dari kayu sebagai pilar utama perekonomian daerah, lanjutnya, Jepara mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih tanggi dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan nasional.
“Tahun 2023, perekonomian kami tumbuh 5,17 persen, sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah baru 4,98 persen dan nasional 5,05 persen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Edy Supriyanta menyampaikan terima kasih atas lawatannya di Jepara. Baginya, ini kehormatan dan pengakuan atas posisi Jepara sebagai the world carving center.
“Setiap tahun, kami mengekspor produk ukiran dan furniture dari kayu ke hampir 100 negara. Nilai ekspor produk ini paling dominan di antara seluruh komoditas ekspor dari Jepara,” tandasnya. (DJATI)