Tinjau SGBK, Edy Supriyanta Pastikan Kerusakan Akan Diperbaiki

Tritis.id JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menegaskan jika Pemerintah Kabupaten Jepara langsung melakukan perbaikan di sejumlah fasilitas Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) yang mengalami kerusakan saat penutupan Pekan Olahraga Propinsi (Porprov) Jateng, Jumat, 11 Agustus 2023 lalu. Orang nomor satu di Jepara itu melihat langsung kondisi stadion kebanggaan warga Jepara itu, Minggu, 13 Agustus 2023.

Edy Supriyanta didampingi oleh Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Komandan Kodim 0719 Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq, Ketua KONI Jepara Syamsul Anwar dan perwakilan perangkat daerah terkait.

Pintu gerbang E1 yang mengalami kerusakan sudah diperbaiki dan kembali seperti semula. Begitu juga dengan rumput stadion. Kerusakan rumput pun sebenarnya tidak terlalu fatal. “Pintu sudah diperbaiki, termasuk rumputnya kini dalam masa recovery seminggu ke depan. Tidak boleh digunakan untuk kegiatan apapun. Sebenarnya kondisi stadion hampir sama saat sebelum kegiatan penutupan, hanya ada kerusakan sedikit dan langsung kita prtbaiki,” kata Edy.

Dirinya menegaskan jika stadion pada saatnya akan siap digunakan oleh Persijap Jepara mengarungi kompetisi Liga 2. Selama recovery ini, lanjutnya, tim Laskar Kalinyamat akan menggunakan Stadion Kamal Junaidi untuk persiapan menghadapi kompetisi.

Perlu dipahami, karena gelaran Porprov ini, sebagian fasilitas stadion GBK diperbaiki. Mulai dari pengecatan tribun, penataan atap sampai perataan lapangan. “Kita sudah perbaiki. Kerusakan-kerusakan tidak begitu banyak. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan,” jelas Edy.

Edy menjelaskan kondisi yang memaksa diambil kebijakan memperbolehkan penonton masuk ke lapangan SGBK. Semula, pihaknya menghitung ada sekitar sepuluh ribu penonton yang sudah ada di tribun selatan, utara dan VIP. Namun, ternyata penonton di luar stadion jauh lebih besar. Panitia semula tak bisa memasukkan mereka karena kapasitas tribun sudah penuh. Tetapi, kata Edy, dari penghitungan panitia, ada sekitar 30 ribu orang yang merangsek masuk.

“Karena pertimbangan keselamatan, manusia, akhirnya, diambil kebijakan boleh masuk. Karena ada banyak anak-anak, perempuan dan orangtua yang ikut berdesak-desakan. Jangan sampai seperti kejadian di Kanjuruhan Malang,” jelas Edy.

Hal senada disampaikan oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan selaku pucuk pimpinan keamanan acara itu menegaskan, keputusan memasukkan penonton ke tengah lapangan adalah karena kondisi darurat. Prinsip hukum yang dia pakai saat itu adalah Salis Populi Superma Lex Esto (keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi).

“Memang konsekuensinya kerusakan rumput dan fasilitas. Tapi demi keselamatan nyawa rakyat, itu kita kesampingkan,” ungkap Wahyu.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *